14 Agustus, Bukan HUT Gerakan Pramuka tapi Hari Pramuka
Setiap tanggal 14 Agustus, Pramuka seluruh Indonesia memperingati Hari Pramuka. Sebagian kalangan ada yang mengatakan HUT Gerakan Pramuka atau HUT Pramuka, padahal tanggal 14 Agustus bukanlah hari lahir Gerakan Pramuka. Tetapi mengapa Hari Pramuka jatuh pada tanggal 14 Agustus? Secara yuridis formal Gerakan Pramuka lahir pada tanggal 20 Mei 1961, karena pada tanggal tersebut Pj. Presiden Republik Indonesia menandatangani Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961. Berdasarkan keputusan presiden tersebut, maka berbagai organisasi kepanduan yang ada di Indonesia melebur menjadi satu organisasi yang disebut dengan Gerakan Kepanduan Praja Muda Karana disingkat Gerakan Pramuka. Walaupun secara yuridis formal Gerakan Pramuka lahir pada 20 Mei 1961, namun pendidikan kepanduan dan organisasi kepanduan muncul di Indonesia jauh sebelum Indonesia merdeka. Konon terbitnya Keputusan Presiden nomor 238 Tahun 1961 juga penuh dengan pergulatan politik, bahkan dokumen ini tidak ditandatangani oleh Soekarno namun oleh Pejabat Presiden Ir. H. Djuanda pada tanggal 20 Mei 1961. Pada saat itu Presiden Soekarno sedang melawat ke luar negeri, pertanyaan yang mengemuka adalah mengapa tidak menunggu Presiden pulang ke tanah air dan segenting itukah penandatanganan penyatuan puluhan organisasi kepanduan ke dalam Gerakan Pramuka sehingga tanpa harus menunggu kepulangan Soekarno? Pertanyaan yang sampai sekarang belum dijelaskan kepada publik secara gamblang. Konon versi keputusan presiden yang akhirnya diterbitkan berbeda dengan draf yang masuk ke staf kepresidenan. Adalah H. Mutahar yang memberikan informasi adanya draf yang berbeda itu kepada Sri Sultan dan akhirnya mendesak Pejabat Presiden untuk segera menandatangani Keputusan Presiden 238 tahun 1961 sebagaimana kita kenal sekarang ini. Namun demikian pada tanggal 14 Agustus 1961 toh akhirnya Presiden Soekarno menyerahkan panji-panji Gerakan Pramuka kepada Sri Sultan Hamengkubuwono IX sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang pertama. Tanggal itulah yang kemudian diperingati menjadi Hari Pramuka. Dari rentetan panjang terbentuknya Gerakan Pramuka, masih tersisa satu pertanyaan besar, dimanakah naskah asli Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961 disimpan? Sampai sekarang tidak ada yang bisa menjelaskan. Informasi tentang naskah asli Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961 sekabur naskah asli Supersemar. Jika pada awalnya terdapat keputusan politik untuk membersihkan sisa-sisa paham Baden Powell, maka tugas yang diemban Sri Sultan adalah membersihkan pengaruh komunis pada tubuh Gerakan Pramuka. Karena pada proses awal pembentukannya Gerakan Pramuka dipandang sebagai organisasi yang potensial bagi komunis untuk mengembangkan sayapnya. Pergulatan politik itulah yang akhirnya membawa Gerakan Pramuka masuk di sekolah pada awal masa orde baru. Dikhawatirkan akan ditunggangi oleh eks-PKI, maka Gerakan Pramuka dititipkan di sekolah. Sehingga bermunculan Gugusdepan yang berpangkalan di sekolah sebagaimana kita kenal sekarang ini. Dan ini akhirnya menjadi gerakan yang sifatnya masif bahkan siswa diwajibkan mengikuti kegiatan kepramukaan atau minimal menggunakan seragam pramuka pada hari tertentu di sekolah.
Harga Buku Rp 35000,00 (Belum Termasuk Ongkos Kirim)
Datang Langsung saat berkunjung ke Perpustakaan Rp 30.000,00
Kunjungi Perpustakaan Pramuka (khusus buku Kepramukaan) di Kwarcab Kota Semarang. Jl Prof Hamka 234 komplek Kecamatan Ngaliyan. Setiap hari selasa pukul 15.00-17.00 WIB atau Hub kak Awang Wisnuaji Hub 085 226 887 668 ( hanya SMS)
Kunjungi Perpustakaan Pramuka (khusus buku Kepramukaan) di Kwarcab Kota Semarang. Jl Prof Hamka 234 komplek Kecamatan Ngaliyan. Setiap hari selasa pukul 15.00-17.00 WIB atau Hub kak Awang Wisnuaji Hub 085 226 887 668 ( hanya SMS)
Tali Temali dan Pionering