Islam bukan Muhammadanisme

Islam bukan Muhammadanisme

 

Masalahpenting yang pertama kali harus diperhatikan dalam membahasagama1 Islam ialah,bahwa nama agama ini bukanlah Muhammadanisme seperti anggapan orang Barat pada umumnya, melainkanIslam. Muhammad adalah nama Nabi yang kepadanya agama ini diwahyukan. Para penulis Barat mengambil nama beliau sebagai nama agama ini yaituMuhammadanisme, berdasarkan analogi nama-nama agama sepertiChristianity, Buddhisme, Confu-sianisme dan sebagainya. Tetapi nama Muhammadanisme yang diberikanoleh para penulis Barat ini tak dikenalsama sekali oleh parapenganut agama Islam, dan tak termaktub dalam Qur’anSuci maupun dalam HaditsNabi.

Adapun nama yang diuraikan seterang-terangnya dalam Qur’an Suci ialah Islam2  dan orang yang menganut agama itu  dinamakan Muslim.3   Jadi,  agama  Islam  tak  sekali-kali dinamakan menurut nama pendirinya, bahkan pendirinya sendiri disebut Muslim,4  Sebenarnya, tiap-tiapNabi itu menurut Qur’an Suci disebutMuslim,5  dengan demikian terang sekalibahwa agama Islam adalah agama yang sebenarnya bagi seluruh umat manusia. Para Nabi adalahyang mengajarkan agama Islam di kalangan berbagai bangsa dan berbagai zaman, dan Nabi Muhammadadalah Nabi yang terakhirdan paling sempurna.

 

Arti kata Islam

Di antara agama-agama besar di dunia, Islam memiliki keistimewaan karenamempunyai satu nama yang penting sekali artinya, satu nama yang menunjukkan arti yang sebenarnya.


Kata Islam makna aslinya masuk dalam perdamaian6 dan orang Muslim ialahorang yang damai dengan Allah dan damai dengan manusia. Damai dengan Allah artinya, berserah diri sepenuhnya kepada kehendak-Nya, dan damai dengan manusia bukan saja berarti menyingkiri berbuat jahat atau sewenang-wenang kepada sesamanya melainkan pula ia berbuat baik kepada sesamanya.


Dua pengertian ini dinyatakan dalam Quran Suci sebagai inti agama Islam yang sebenarnya. Quran berfirman: “Ya,barangsiapa berserah diri sepenuhnya kepadaAllah (aslama), dan berbuat baik kepada orang lain, ia memperoleh pahala dari Tuhannya, dan tiada ketakutan akan menimpa mereka, dan tiada pula mereka akan susah” (2:112). Jadi, sudah dari permulaan sekali, Islam adalah agamaperdamaian, dan dua ajaran pokonyayaitu Keesaan Allah dan kesatuan atau persaudaraan umat manusia menjadi bukti nyata, bahwa agama Islam selaras benar dengan namanya.


Islam bukan saja dikatakan sebagaiagama sekalian Nabi sebagaimana tersebut di atas, melainkan pula sebagai sesuatu yang secara tak disadari tunduk sepenuhnya kepada undang-undang Allah yang kita saksikanpada alam semesta, ini pun tersiratdalam kata aslama. Artiyang luas ini tetap dipertahankan dalam penggunaan kata itu dalam hukum syara’, karenamenurut hukum syara’, Islammengandung arti dua macam, yakni:

(1) MengucapKalimah Syahadat, yaitu menyatakan bahwa tak ada Tuhan selainAllah, dan bahwa Muhammad itu Utusan Allah.

(2)Berserah diri sepenuhnya kepada kehendak Allah, yang ini hanya dapat dicapaimelalui penyempurnaanrohani.7

Jadi, orang yang baru saja masuk Islam, ia disebutMuslim, sama halnya sepertiorang yang berserah diri sepenuhnya kepadakehendak Allah dan melaksanakan segala perintah-Nya.


Kedudukan Islamdi antara agama-agama di dunia

 

Islam adalah agama yang terakhir di antara sekalian agama besar dunia, yang semuanya merupakan kekuatan raksasa yang menggerakkan revolusidunia, dan mengubah nasib sekalian bangsa. Tetapi Islam bukan saja agama yang terakhir, melainkanpula agama yang melingkupisegala-galanya dan mencakup sekalianagama yang datang sebelumnya. Ciri khas agama Islam yang paling menonjolialah, Islam menyuruh para pemeluknya supaya beriman dan mem-percayai bahwa sekalian agama besar di dunia yang datang sebelum-nya, diturunkan dan diwahyukan oleh Allah. Salah satu rukun iman ialah orang harus beriman kepada sekalian Nabi yang diutus sebelumNabi Muhammad saw. Quran Suci berfirman:

 

Dan orang yang beriman kepada apa yang diturunkan kepada engkau dan apa yang diturunkan sebelum engkau (2:4).

Katakanlah: Kami  beriman kepada Allah  dan  kepada apa  yang  diturunkan kepada kami dan  apa  yang diturunkan kepada Ibrahim dan Ismail dan Ishaq dan Yaqub dan anak cucu, dan apa yang diberikankepada Musa dan ‘Isa, dan apa yang diberikan kepada para Nabi dari Tuhan mereka, dan kami tak membeda-bedakan salah satu di antara mereka (2:136).

Utusan beriman kepada apa yang diwahyukan kepadanya dari Tuhannya, dan demikianpula kaum mukmin. Mereka semua beriman kepada Allah dan Malaikat-Nya danKitab-Nya dan para Utusan-Nya. Kami tidak membeda- bedakan salah satu di antara para Utusan-Nya (2:285).

 

Jadi,orang Islam bukan saja beriman kepada Nabi Muhammad saw melainkan pula beriman kepada semua Nabi. Menurut ajaran Qur’an Suci yang terang benderang, semua bangsa telah kedatangan Nabi: “Tak ada satu umat, melainkan seorang juru ingat telah berlalu di kalangan mereka” (35:24).Oleh karena itu, orang Islam ialah orang yang beriman kepada para Nabi dan Kitab Suci dari semua bangsa. Orang Yahudi hanya percaya kepada para Nabi bangsa Israel; orang Kristen hanya percaya kepada Yesus Kristus,dan dalam kadarkecil percaya juga kepada para Nabi bangsa Israel. Orang Buddha hanya percaya kepada Sang Buddha; orang Majusihanya percaya kepada Zaratustra; orang Hindu hanya percaya kepada para Nabi yang timbul di India saja; orang Kong Hu Cu hanya percaya kepada Kong Hu Cu, tetapi orang Islam percaya kepada semua Nabi dan kepada Nabi Muhammadsebagai Nabi terakhir.Oleh karena itu, Islam adalah agama yang meliputi semuanya yang mencakup segala agama di dunia. Demikian pula Kitab Sucinya, yaitu al-Qur’an adalah gabungan dari semua Kitab Suci di dunia.Quran berfirman: “Lembaran-lembaran suci yang di dalamnya ber-isi kitab-kitab yang benar” (98:2-3).


Masih ada lagi ciri khas agama Islam yang memberinya kedudukan istimewa di antara sekalian agama. Selain menjadi agama dunia yang terakhirdan yang meliputi semuanya, Islam adalah pernyataan kehendak Ilahi yang sempurna. Qur’an berfirman: “Pada hari ini, Aku sempurnakan untuk kamu agama kamu, dan Aku lengkapkan nikmatKu kepada kamu, dan Aku pilihkan untuk kamu Islam sebagai agama” (5:3). Seperti halnya bentuk-bentuk kesadaran yang lain, kesadaranberagama bagi manusia sedikitdan berangsur-angsur dari abad ke abad mengalami kemajuan, demikianpula wahyu tentang KebenaranAgung yang diturunkan dari langit,juga meng-alami kemajuan, dan ini mencapai titik kesempurnaan dalam agama Islam.


Kebenaran agung inilah yang diisyaratkanoleh Yesus dengan sabdanya: “Banyak lagi perkarayang Aku hendak katakan kepada-mu, tetapi sekarang ini tiada kamu dapat menanggung dia. Akan tetapi apabila Ia sudah datang, yaitu Roh Kebenaran, maka Ia pun akan membawa kamu kepada segala Kebenaran” (Yahya 16:12-13). Jadi tugas agama Islam yang besar ialah (1) mendatangkan per-damaian di dunia dengan membentuk persaudaraan di antara sekalian agama di dunia, (2) menghimpun segala kebenaran yang termuat dalam agama yang sudah-sudah; (3) membetulkan kesalahan-kesala-han agama dan menyaring mana yang benar dan mana yang palsu; (4) mengajarkan kebenaran abadi, yang sebelumnya tak pernah diajarkan berhubung keadaan bangsa atau umat pada waktu itu masih dalam tahap permulaan dari tingkat perkembangan mereka; dan yang terakhir memenuhi segala kebutuhan moral dan rohani bagi umat manusia yang selalubergerak maju.

Agama diberiarti baru

Dengan datangnya Islam, agama memperoleh arti yang baru. Pertama, agama tak boleh dianggap sebagai dogma,  yang  orang  harus  menerimanya jika  ia  ingin  selamat  dari  siksaan  yang  kekal, melainkanagama  harus diperlakukan sebagai ilmu yang didasarkan atas pengalaman universal umat manusia. Bukan hanya bangsa ini dan bangsa itu saja yang menjadi pilihan Allah dan yang menerima wahyu Ilahi; sebaliknya wahyu itu diakui sebagai faktor penting untuk evolusi manusia. Oleh sebab itu, wahyu dalam bentuk rendah merupakan pengalaman universal manusia, sedangkan dalam bentuk yang tinggi, yaitu wahyu nubuwwat (Wahyu Kenabian) ini merupa-kan karunia Allah yang diberikan kepada sekalian umat di dunia. Selanjutnya mengenai pengertian agama sebagai ilmu, ini di-mantapkan dengan menyajikan ajaranagama sebagai landasanbagi perbuatan. Tak ada satu pun ajaran agama yang tidakdijadikan landasan perbuatanbagi perkembangan manusia menuju tingkat kehidupanyang tinggi daln lebih tinggi lagi. Kedua, ruang-lingkup agama itu tak terbatas mengenaikehidupan akhirat saja. Bahkan agama itu terutama sekali berurusan dengan kehidupan dunia, agar dengan hidup lurus di dunia, manusia bisa mencapai kesadaran akan adanya kehidupan yang lebih tinggi.


Itulah sebabnya mengapa Qur’an Suci membahas macam-macam pokok persoalan yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia di dunia. Qur’an Suci tidak saja membahascara-cara beribadah, membahas bentuk-bentuk penyembahan  kepada  Tuhan,  membahas  bagaimana  caranya  berhubungan  dengan  Tuhan, tetapi  Quran  bahkan terutama sekali membahas masalah-masalah dunia disekeliling kita, membahas soal hubungan antara sesama manusia, membahas kehidupan sosial dan politik,aturan perkawinan, talak dan waris, pembagian kekayaan, hubungan antara buruh dan kapital, administrasiperadilan, organisasi militer, perang dan damai, ke-uangan negara, utang-piutang dan perjanjian, pelayanan terhadapkepentingan umum dan bahkan terhadap binatang, undang-undang yang mengatur bantuan terhadap fakir-miskin, janda dan anak yatim, dan seribu satu persoalan lain yang jika ini ditangani dengan seksama akan memungkinkan orang memperoleh hidup bahagia. Qur’an Suci bukan saja mengatur kemajuan orang seorang, melainkan pula mengatur kemajuan masyarakat secara keseluruhan, demikian pula kemajuan bangsa, bahkan pula kemajuan seluruh umat. Qur’an Suci bukan saja memecahkan persoalan yang bertalian dengan antar hubu-ngan sesama orang,  melainkan  pula  antara  suku-suku  dan  bangsa-bangsa  yang  umat  manusia  dipecah-pecah seperti demikian. Segala aturan dan undang-undang ini dibuat efektif(dibuat mencapaihasil) dengan jalan imankepada Allah. Memang benar bahwa Qur’an mempersiapkan manusia untuk hidup di Akhirat, tetapi kehidupan di Akhirat itu hanya bisa dicapai denganmenyentosakan kehidupan di dunia.


 Agama kekuatan untuk mengembangkan akhla manusia 

Pertanyaan yang pada dewasa ini mengganggu pikirankita ialah, apakah agama itu benar-benar diperlukan oleh manusia? Jika kita mau meninjau sejenak saja terhadap sejarahperadaban manusia, kita akan tahu, bahwaagama adalah kekuatan raksasayang telah mewujudkanperkembangan manusia seperti sekarang ini. Bahwa semua yang baik dan mulia dalam diri manusia itu diilhami oleh iman kepada Allah, ini adalah kebenaran yangtak dapat dibantah lagi sekalipun oleh orang atheis (yang tak percaya kepada Tuhan). Seorang Ibrahim, seorangMusa, seorang ‘Isa, seorang Krishna, seorang Buddha, seorang Muhammad, secara bergiliran dan sesuai derajat masing-masing telah mengubah sejarah manusia dan mengangkat derajat mereka dari lembah kehinaan menuju puncak ketinggian akhlak yang tak pernahdiimpikan. Hanya melalui ajaran Nabi besar ini atau Nabi besar itu sajalah yang membuat orang mampu menaklukkan hawa nafsunya dan menempatkan cita-cita luhur di hadapannya dengan pengorbanan tanpa pamrih guna kepentingan umat manusia.Jika anda mempelajari perasaan luhur yang pada dewasa ini membangkitkan semangat manusia, anda pasti akan menemukan bahwa perasaan luhur itu berasaldari ajaran dan suri-tauladan dari beberapa orang suci yang mempunyai iman yang kuat kepada Allah, yang benihiman ini disemaikan oleh mereka ke dalam batin manusia. Jika perkembangan akhlak dan budipekerti manusia pada tingkat sekarangini terjadi karenasuatu sebab, maka sebab itu adalah agama. Umat manusia masih harus mempelajari apakah perasaan luhur yang membangkitkan semangat manusia sekarang ini akan tetap hidup setelah timbulnya satu atau dua generasi yang tak percaya kepada adanya Tuhan, dan perasaan-perasaan apakah nanti-nya yang akan ditelorkan oleh materialisme? Menurut gelagatnya, jika yang berkuasa itu materialisme, maka tidak boleh tidak sudah pasti akan mengakibatkan berkuasanya tabiat mementingkan diri-sendiri, karena, matangnya rencana untuk membagi kekayaan secara merata tidaklah membangkitkan perasaan luhur yang pada dewasa ini menjadi kebanggaan manusia, dan yang berabad-abad lamanya dimasukkan oleh agama dalam batin manusia. Jikapada dewasa ini sanksi-sanksi agama ditiadakan, maka rakyat yang bodoh dan rakyat jelata memang selamanya tetap bodoh sekalipun dapat sedikit membaca dan menulis akan terjerumus kembali ke dalam kebia-daban, sudah tentu sedikit demi sedikit, sedang orang-orang yang menganggap dirinya lebih tinggi kedudukannya, tak lagi diilhami oleh cita-cita luhur dan mulia, yang ini hanyabisa diperoleh dengan jalanberiman kepada Allah semata.

 

Islam sebagai landasan peradaban abadi

Sebenarnya, peradaban yangkita miliki sekarang ini, baik pendapat ini disetujuiatau tidak, ini dilandasioleh agama. Agamalahyang  memungkinkan adanya peradaban yang  berkali-kalimenyela-matkan umat  manusia dari kehancuran. Tengoklah kembali sejarah peradabantiap-tiap bangsa, anda pasti akan melihat, manakalaperadaban mulai goyah, maka daya-penggerak keagamaanyang baru pasti sudah siap untuk menyelamatkannya dari bahaya kehancuran. Bukan saja peradabanyang mempunyai daya-tahan itu harus berdasarkan akhlak, dan akhlak yang tinggi itu harus dihayati dengan iman kepada Allah, melainkan pula persatuan dan perpautanunsur-unsur kemanusiaanyang saling berlawanan, yang tanpa persatuanini, suatu peradaban tak mungkin dapat bertahansatu hari, ini pun terjadi karena adanya daya-pemersatu dari agama. Memang sering pula orang berkata bahwa agamalah yang menyebabkan terjadinya banyak pertentangan dan pertumpahan darah,tetapi jika orang mau menolehsejenak melihat sejarah agama, orang akan mengerti bahwa tuduhan itu timbul karena salah mengerti.Setiap agama pasti mengajarkan cinta-kasih, kerukunan, iba-hati, baik hati terhadap sesama manusia, dan tiap-tiap bangsa tahu akan ajaran-ajaran yang penting dan suci ini melalui  jiwa  pengabdian  tanpa  pamrih  yang  dihayati  oleh  iman  kepada  Allah.  Jika  masih  ada tabi’at mementing-kan diri-sendiri dan permusuhan maupun pertumpahan darah, maka hal ini terjadi, sekalipun ada agama, bukan terjadi karena ajaran agama yang mengajarkan cinta-kasih, hal itu terjadi karena tabi’at manusia amat condong kepada mementingkan diri-sendiri dan permusuhan serta pertumpahan darah; dan terjadinya itu hanya menunjukkan bahwa manusia masih tetap memerlukan kesadaran yang lebih besar lagi terhadap ajaran agama, atau lebih tegas lagi, imansejati kepada Allah masih sangat diperlukan oleh manusia.Bahwa manusia kadang-kadang melakukanperbuatan hina dan nista, bukan berarti perasaan luhur tak ada gunanya lagi, tetapi hanya menunjukkan bahwa dikembangkannya perasaanluhur itu menjadikeharusan mutlak.

 

 Islam kekuatan pemersatu yang paling besar di dunia


Jika persatuan umat manusia merupakan landasan pokok bagi peradaban, maka tak sangsi lagi bahwa Islam merupakan kekuatan yang paling besar untuk memberadabkan manusia yang pernah atau paling mungkin dikenal oleh dunia. Yang kami maksud peradaban di sini bukanlah peradaban suatu bangsa atau suatu negara, melainkan peradaban seluruh umat manusia.Tigabelas abad yang lampau, Islamlahyang telah menyelamatkan peradabandari jurang kehancuran; Islamlah yang memberi pertolongan kepada peradaban yang runtuh pondasinya, dan menggantinya dengan pondasi baru, lalu membangun gedung peradaban yang baru samasekali.


Cita-cita  baru  tentang  kesatuan  seluruh  umat  manusia,  bukan  kesatuan  bangsa  ini  atau  bangsa itu,  ini diperkenalkan di dunia oleh agama Islam, suatu cita-cita yang begitu ampuh hingga dapat mem-persatukan bangsa- bangsa yang sejak dahulu kala saling bertempur dansaling membenci. Ini bukan saja terjadi di tanah Arab yang penduduknya suka saling bertempur, sekalipun sama-sama tinggal di dalam satu jazirah, sehinggaseorang pengarang Inggris menamakan itu mukjizat” besar,8 suatu mukjizat yang begitu hebat hingga segala sesuatu tak ada artinya jika dibandingkan dengan itu. Islambukan saja memperkokohpersatuan di antarakabilah-kabilah yang sedang bertempur, melainkan pula menggalang per-saudaraan di antara bangsa-bangsa di dunia, bahkan mempersatukan orang-orang yang tak mempunyai persamaan apa pun selain persamaansebagai manusia. Islam menghilangkan perbedaan warna kulit, suku bangsa, bahasa dan latar batas-batas geografis,bahkan Islam menghilangkan pula perbedaan kebudayaan. Islam memper- satukan manusia yang satu dengan manusia yang lain begitu rupa, hingga denyut jantung orang-orang di ujung Timur, klop dengan denyut jantung orang-orang yang ada di ujung Barat. Sungguh benar bahwa Islam bukan saja telah membuktikansebagai kekuatan pemersatu yang paling besar, melainkan Islam adalahsatu-satunya kekuatanyang telah mempersatukan seluruhumat manusia, karena agama-agama lain hanya mampu mempersatukan unsur-unsur dalam satu bangsa saja, tetapi Islam benar-benar telah mempersatukan berbagai bangsa dan mempersatukan segala unsur kemanusiaanyang saling bermusuhan dan saling bertentangan. Alangkah besarnya kekuatan Islam dalam mengembalikan peradaban manusiayang telah hilang, sehingga belum lama berselang seorang penulis menyatakan sungguh-sungguh sebagaiberikut:


“Pada abad kelima dan keenam,dunia beradab berada di tepi jurang kehancuran. Kebudayaan kuno yang menggerakkan perasaan dan yang memungkinkan adanya peradaban, karena memang kebudayaan itulah yang membangkitkan  perasaan  bersatu  dan  perasaan  hormat  kepada  Raja,  ini  telah  runtuh  dan  manusia  tak  dapat menemukan sesuatu yang memadai sebagai penggantinya ... Rupa-rupanya peradaban besar yang pembangunannya memakan waktu empatribu tahun berada di tepi jurang kehancuran, dan rupa-rupanya manusia akan kembali ke dalam keadaan biadab di mana tiap-tiap suku dan kabilah saling bertempur dan tak mengenal hukum dan tata-tertib ... Hukum adat kuno tak mempunyai kekuatan lagi... Hukum pidana baru yang diciptakan oleh agama Nasrani tak mendatangkan persatuan dan ketertiban, bahkan malah mendatangkan perpecahan dan pertengkaran ... Peradaban yang perumpamaannya bagaikanpohon raksasa yang daunnya rindang menjangkau seluruh dunia ... kini terhuyung-huyung karenalapuk hingga batang-intinya ... Adakah kebudayaan yang dapat membangkitkan perasaanuntuk sekali lagi mempersatukanumat manusia dan dapat menyelamatkan peradaban?9


Lalu tatkala membicarakan tanah Arab, penulis kenamaan itu berkata:“Di kalangan bangsa Arab inilah lahir seorang laki-laki yang dapat mempersatukan seluruhdunia yang dikenal pada waktu itu Timur dan Selatan”.10


Islam kekuatan rohani terbesar di dunia 

Jadi, Islamlah yang meletakkan dasar persatuan bagi segenap umat manusia yang tak pernah diimpikan oleh pembaharu atau agama lain manapun. Islamlah yang meletakkanpersaudaraan umat manusia yang tak mengenal perbedaan warna kulit, suku bangsa, negara, bahasa maupun derajat.Islamlah yang meletakkan dasar persatuan umat manusia yang tak dapat dijangkau oleh pikiran manusia. Islambukan saja mengakuipersamaan hak sipil dan hak politik manusia, melainkan mengakuipula persamaan hak dalam bidang rohani. Ajaran pokok agama Islam ialah “Manusia adalah satu umat” (2:213). Oleh sebab itu Islam mengakui bahwa tiap-tiap bangsa telah menerimaanugrah rohani berupa wahyu. Bahkanhasil yang telahdicapai oleh Islam bukanlah hanya tegaknya persaudaraan umat manusia saja. Hasil yang tak kalah besarnya ialah,Islam telah membawa perobahan yang tak ada taranya di dunia, karena agama Islam merupakankekuatan rohani yang belum pernah ada bandingan-nya dalam sejarah manusia. Perubahan dunia yang amat mengagum-kan telah dilaksanakan oleh Islam dalam jangka waktu yang amat pendek. Islam telah menyapu bersih kepercayaan tahayul yang paling keji, kebodohan yang paling bebal, perbuatanmesum yang paling kotor, kebiasaan jahat yang sudah berabad-abad lamanya, yakni dalam jangka waktu kurang dari seperampat abad. Kemenangan rohani Islam yang tak ada taranya dalam sejarahdunia ini merupakan kenyataan yang tak dapat disangkal lagi, dan perobahan rohani yang tak ada taranya inilah yang menyebabkan Nabi Suci Muhammad diakui sebagai Nabi “yang palingsukses di antarasemua Nabi dan semua pemimpin agama (Encyclopaedia Britanica, artikel Koran). 


Islam memecahkan masalah dunia yang besar-besar

Islam menjadi pusat perhatian kaum ahli pikir, karena Islam bukan saja merupakan kekuatan rohani terbesar dan yang member-adabkan manusia di dunia, melainkan pula memecahkan banyak persoalan yang rumit-rumit yang pada dewasa ini sulit dihadapi oleh manusia. Materialisme yang pada zaman modern ini menjadicita-cita manusia, tak pernah mendatangkan perdamaian dan rasa saling percaya di antara bangsa di dunia. Usaha kaum Nasrani untuk menghilangkan perbedaan warna kulit dan suku bangsa, mengalamikegagalan. Hanya Islam sajalah satu-satunya yang berhasil meng-hilangkan perbedaan-perbedaan tersebut, dan melalui Islam sajalah masalah dunia modern yang besar- besar dapat dipecahkan. Islam adalah agama internasional pertama dan paling utama dan hanya di bawahcita-cita luhur internasional yakni cita-citapersamaan semua bangsa dan kesatuan umat manusia,– maka nasionalisme sempit yang menyebabkan kacaunya dunia zaman dahulu dan zaman sekarang dapat disapu bersih. Bahkan dalam lingkungan suatu bangsa ataupun suatu negara, tak mungkin ada perdamaian selama dua problem besar, yaitu problim kekayaan dan problim seksual, belum dapat dipecahkan.

Mengenai masalah kekayaan, Eropa telah bergerak ke arah dua tepi ujung, yaitu kapitalisme dan bolsyewisme. Yang satu cenderung untuk memusatkan kekayaan di kalangankaum kapitalis besar,dan yang lainnya cenderung untuk mebagi rata semua kekayaan denganmenyamaratakan orang yang malas dengan orang yang rajin bekerja. Islam menyajikan pemecahan yang tepat dengan memberi jaminan kepada para pekerja akan upah pekerjaannya, yang besar kecilnya disesuaikan dengan prestasi kerjanya; dan Islam menetapkan pula bagian kaum miskin yang diambil dari harta kaum kaya. Jadi di satu pihak, hak memiliki kekayaan tetap dijamin sepenuhnya, tetapi di lain pihak, Islam membuat aturan untuk menyamaratakan keadaandengan mengambil sebagiankekayaan kaum kaya untuk dibagikan kepada kaum miskin, sesuai peraturanzakat; demikian pula membagikan harta orang yang meninggal dunia kepada ahli waris dengan pembagian yang sama besar kecilnya. Dalam bagian terakhir buku Wither Islam, H.A.R. Gibb menulis sebagai berikut:


“Di dunia Barat, Islam tetap mempertahankan keseimbangan antara pertentangan yang kelewat batas. Islam menentang nasional-isme ala Eropayang anarkis, dan menentang pula organisasi komunis Rusia; namun Islam tak mati karena gangguan kehidupan ekonomi yang menjadi ciri khusus Eropa dan Rusia zaman sekarang. Ajaran etika sosial Islam  dirumuskan  dengan  indah  oleh  Professor  Masignon  sebagai  berikut:  


“Islam  amatlah  berjasa  dalam mengemukakan pendapat tentang persamaah kewajiban agar tiap-tiap penduduk menyumbangkan sepersepuluh bagian kepada kas negara; Islam menentang perdagangan uang yang tak terbatas, menentang pula bank kapital,pinjaman pemerintah, menarikpajak tak langsungter-hadap barang-barang yang amat diperlukan, tetapi Islam membenar-kan hak-hak ayah dan suami, hak milik dan modal perdagangan. Dalam hal ini Islam sekali lagi memberi jalan tengah antara ajaran kapitalisme borjuisdan komunisme Bolsyewis” (Wither Islam,hal. 378-379).


Demikian  pula  mengenai  pemecahan  masalah  seks,  Islam  satu-satunyyang  dapat  menjamin perdamaian terhadap keluarga. Islam tak mengenal cinta-bebas (free-love) yang akibatnya bisa melepaskansegala ikatan hubungan sosial; dan Islam tak mengenal pula ikatan suami-isteri yang tak dapat diputuskan bila keadaankehidupan rumah tanggamenjadi neraka. Dengan dipecahkannya seribu satu persoalanyang pada dewasa ini amat mengganggu pikiran manusia, Islam benar-benarmendatangkan kebahagiaan sejati, selaras dengan nama agama itu sendiri.\


 Salah paham yang mendasari gerakan anti agama

Gerakan anti agama yang sudah beruratberakar di Rusia, ini disebabkan adanya salah pengertian tentanghakikat agama Islam. Adapun keberatan mereka terhadap agamayang terpokok ada tiga:11

1.  Agama dianggap membantu terpeliharanya sistem sosialseperti sekarang ini yang menelorkan kapitalisme, yang akibatnya meng-hancurkan aspirasikaum melarat.

2.  Agama mengajarkan orang supaya tunduk kepada kepercayaan tahayul, dengan demikian merintangi majunya ilmu pengetahuan.

3.  Agama mengajarkan orang supaya mencukupikebutuhan hidup-nya dengan jalan berdoa, bukan dengan bekerja keras, dengan demikian agama membuat orang menjadi malas.


Sepanjang mengenai agama Islam, semua tuduhan itu sangat bertentangan dengankenyataan. Islam datang sebagai kawan kaum miskin dan kaum melarat.Sebenarnya, Islam telah menjunjung derajatkaum melarat yang ini tak ada taranya dalam sejarah manusia. Islam menjunjung derajat manusia dari tingkat sosial yang paling rendah sampai kepada tingkat kehidupan yang paling tinggi. Islam bukan saja membuat budak-belian menjadi seorang pemimpin di lapangan keintelektualan, melainkan pula bisa membuat mereka menjadi raja. Sistem sosial Islam adalah persamaan hak,yang ini tak terlintasdalam pikiran bangsa-bangsa lain maupun dari golongan manapun. Salah satu ajaran pokok yang diajarkan oleh Islam ialah, kaum miskin mempunyai hak atas harta orang kaya, suatu hak yang benar-benar dilaksanakan oleh Pemerintahan Islam dengan memu-ngutseperempatpuluh bagian dari harta milik orang kaya untuk dibagikan kepada kaum misikin.


Adapunmengenai tuduhan yang nomor dua, yaitu agama merintangi kemajuan ilmu pengetahuan, ini sepanjang mengenai agama Islam,juga tidak benar. Islam mengobarkan semangat belajar di suatu negeri,yaitu Arab, yang belum pernah menjadi pusat ilmu pengetahuan sebelumnya, bahkan negeri itu pernahtenggelam ke dalamkepercayaan tahayul. Bahkan sejak zaman Khalifah ‘Umar, Pemerintahan Islam menangani pendidikan rakyat, kemudian kaum Muslimin  membawa  obor  ilmu  pengetahuan  itu  ke  semua  negeri  yang  mereka  kuasai;  di  mana-mana  mereka mendirikan sekolah, akademi dan perguruan tinggi. Kiranya tak berlebihanjika dikatakan bahwa Renaissance yang terjadi di Eropa itu dikarenakan agama Islam.


Adapun tuduhan yang ketiga, yaitu agama membuat orang menjadi malas karena mengajarkan supaya berdo’a semata, ini juga tak dibenarkan oleh sejarah Islam. Qur’an Suci bukan saja mengajar-kan kepada manusia supaya bekerja  keras  untuk  memperoleh  sukses  dalam  kehidupan  mereka,  juga  mengajarkan  kepada  mereka  seterang- terangnya bahwa “manusiatak akan memperoleh apa-apa selain apa yang mereka usahakan” (53:39), begitu pula Qur’an benar-benar telah membuat suatu bangsa yang tak mempunyai kedudukan di dunia, yaitu bangsa Arab, menjadi bangsa yang menonjol dalam segala segi kehidupan. Dan revolusi besarini hanya terlaksana denganmengobarkan semangat kerjadan semangat juangdalam batin mereka. Memang benar bahwa Islam mengajarkan orang supayberdoa, akan tetapi ini bukanlah untuk membuat orang supaya menjadi malas, melainkan do’a itu dimaksud, untuk menebalkan dan menambah semangatperjuangan mereka agar mereka tidak putusasa atau kecewa dalam berjuang dengan selalu menyerahkan segala sesuatukepada Allah Yang menjadi Sumber segala kekuatan.Jadi, doa menurut Islam, bukanlah penghalang, melainkan menjadipendorong untuk bekerja keras. Internasional yakni cita-citapersamaan semua bangsa dan kesatuan umat manusia,– maka nasionalisme sempit yang menyebabkan kacaunya dunia zaman dahulu dan zaman sekarang dapat disapu bersih. Bahkan dalam lingkungan suatu bangsa ataupun suatu negara, tak mungkin ada perdamaian selama dua problem besar, yaitu problim kekayaan dan problim seksual, belum dapat dipecahkan.


Mengenai masalah kekayaan, Eropa telah bergerak ke arah dua tepi ujung, yaitu kapitalisme dan bolsyewisme. Yang satu cenderung untuk memusatkan kekayaan di kalangankaum kapitalis besar,dan yang lainnya cenderung untuk mebagi rata semua kekayaan denganmenyamaratakan orang yang malas dengan orang yang rajin bekerja. Islam menyajikan pemecahan yang tepat dengan memberi jaminan kepada para pekerja akan upah pekerjaannya, yang besar kecilnya disesuaikan dengan prestasi kerjanya; dan Islam menetapkan pula bagian kaum miskin yang diambil dari harta kaum kaya. Jadi di satu pihak, hak memiliki kekayaan tetap dijamin sepenuhnya, tetapi di lain pihak, Islam membuat aturan untuk menyamaratakan keadaandengan mengambil sebagiankekayaan kaum kaya untuk dibagikan kepada kaum miskin, sesuai peraturanzakat; demikian pula membagikan harta orang yang meninggal dunia kepada ahli waris dengan pembagian yang sama besar kecilnya. Dalam bagian terakhir buku Wither Islam, H.A.R. Gibb menulis sebagai berikut:


“Di dunia Barat, Islam tetap mempertahankan keseimbangan antara pertentangan yang kelewat batas. Islam menentang nasional-isme ala Eropayang anarkis, dan menentang pula organisasi komunis Rusia; namun Islam tak mati karena gangguan kehidupan ekonomi yang menjadi ciri khusus Eropa dan Rusia zaman sekarang. Ajaran etika sosial Islam  dirumuskan  dengan  indah  oleh  Professor  Masignon  sebagai  berikut:  “Islam  amatlah  berjasa  dalam mengemukakan pendapat tentang persamaah kewajiban agar tiap-tiap penduduk menyumbangkan sepersepuluh bagian kepada kas negara; Islam menentang perdagangan uang yang tak terbatas, menentang pula bank kapital,pinjaman pemerintah, menarikpajak tak langsungter-hadap barang-barang yang amat diperlukan, tetapi Islam membenar-kan hak-hak ayah dan suami, hak milik dan modal perdagangan. Dalam hal ini Islam sekali lagi memberi jalan tengah antara ajaran kapitalisme borjuisdan komunisme Bolsyewis” (Wither Islam,hal. 378-379).


Demikian  pula  mengenai  pemecahan  masalah  seks,  Islam  satu-satunya  yang  dapat  menjamin  perdamaian terhadap keluarga. Islam tak mengenal cinta-bebas (free-love) yang akibatnya bisa melepaskansegala ikatan hubungan sosial; dan Islam tak mengenal pula ikatan suami-isteri yang tak dapat diputuskan bila keadaankehidupan rumah tanggamenjadi neraka. Dengan dipecahkannya seribu satu persoalanyang pada dewasa ini amat mengganggu pikiran manusia, Islam benar-benarmendatangkan kebahagiaan sejati, selaras dengan nama agama itu sendiri.


 Salah paham yang mendasari gerakan anti agama

Gerakan anti agama yang sudah beruratberakar di Rusia, ini disebabkan adanya salah pengertian tentanghakikat agama Islam. Adapun keberatan mereka terhadap agamayang terpokok ada tiga:11

1.  Agama dianggap membantu terpeliharanya sistem sosialseperti sekarang ini yang menelorkan kapitalisme, yang akibatnya meng-hancurkan aspirasikaum melarat.

2.  Agama mengajarkan orang supaya tunduk kepada kepercayaan tahayul, dengan demikian merintangi majunya ilmu pengetahuan.

3.  Agama mengajarkan orang supaya mencukupikebutuhan hidup-nya dengan jalan berdoa, bukan dengan bekerja keras, dengan demikian agama membuat orang menjadi malas.


Sepanjang mengenai agama Islam, semua tuduhan itu sangat bertentangan dengankenyataan. Islam datang sebagai kawan kaum miskin dan kaum melarat.Sebenarnya, Islam telah menjunjung derajatkaum melarat yang ini tak ada taranya dalam sejarah manusia. Islam menjunjung derajat manusia dari tingkat sosial yang paling rendah sampai kepada tingkat kehidupan yang paling tinggi. Islam bukan saja membuat budak-belian menjadi seorang pemimpin di lapangan keintelektualan, melainkan pula bisa membuat mereka menjadi raja. Sistem sosial Islam adalah persamaan hak,yang ini tak terlintasdalam pikiran bangsa-bangsa lain maupun dari golongan manapun. Salah satu ajaran pokok yang diajarkan oleh Islam ialah, kaum miskin mempunyai hak atas harta orang kaya, suatu hak yang benar-benar dilaksanakan oleh Pemerintahan Islam dengan memu-ngutseperempatpuluh bagian dari harta milik orang kaya untuk dibagikan kepada kaum misikin.


Adapunmengenai tuduhan yang nomor dua, yaitu agama merintangi kemajuan ilmu pengetahuan, ini sepanjang mengenai agama Islam,juga tidak benar. Islam mengobarkan semangat belajar di suatu negeri,yaitu Arab, yang belum pernah menjadi pusat ilmu pengetahuan sebelumnya, bahkan negeri itu pernahtenggelam ke dalamkepercayaan tahayul. Bahkan sejak zaman Khalifah ‘Umar, Pemerintahan Islam menangani pendidikan rakyat, kemudian kaum Muslimin  membawa  obor  ilmu  pengetahuan  itu  ke  semua  negeri  yang  mereka  kuasai;  di  mana-mana  mereka mendirikan sekolah, akademi dan perguruan tinggi. Kiranya tak berlebihanjika dikatakan bahwa Renaissance yang terjadi di Eropa itu dikarenakan agama Islam.


Adapun tuduhan yang ketiga, yaitu agama membuat orang menjadi malas karena mengajarkan supaya bedo’a semata, ini juga tak dibenarkan oleh sejarah Islam. Qur’an Suci bukan saja mengajar-kan kepada manusia supaya bekerja  keras  untuk  memperoleh  sukses  dalam  kehidupan  mereka,  juga  mengajarkan  kepada  mereka  seterang- terangnya bahwa “manusiatak akan memperoleh apa-apa selain apa yang mereka usahakan” (53:39), begitu pula Qur’an benar-benar telah membuat suatu bangsa yang tak mempunyai kedudukan di dunia, yaitu bangsa Arab, menjadi bangsa yang menonjol dalam segala segi kehidupan. Dan revolusi besarini hanya terlaksana denganmengobarkan semangat kerjadan semangat juangdalam batin mereka. Memang benar bahwIslam mengajarkan orang supayberdoa, akan tetapi ini bukanlah untuk membuat orang supaya menjadi malas, melainkan do’a itu dimaksud, untuk menebalkan dan menambah semangatperjuangan mereka agar mereka tidak putusasa atau kecewa dalam berjuang dengan selalu menyerahkan segala sesuatukepada Allah Yang menjadi Sumber segala kekuatan.Jadi, doa menurut Islam, bukanlah penghalang, melainkan menjadipendorong untuk bekerja keras.




Footnote : -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


  1. Kata agama, bahasa Arabnya din atau millah. Kata din makna aslinya ketaatan ataupembalasan. Adapunmillah makna aslinya perintah. Millah terutama sekali bertalian dengan Nabi, yang kepadanya agama itu diwahyukan, sedangkan din bertalian dengan orang yang menganut agama itu (R). Agama juga disebut madzhab, tetapinama ini tak dipakai dalam Qur’an Suci. Kata madzhab berasal dari kata dzahaba, artinya jalan yang dianut orang, baik dalam hal ajaran maupun praktek keagamaan,atau berarti pula pendapat tentang agama (LL). Menurut sebagian ulama, perbedaan antara tiga nama tersebut ialah demikian: Din dihubungkan dengan Allah Yang mewahyukan agama, millah dihubungkan dengan Nabi yang kepadanya agama itu diwahyukan, Madzhab dihubungkan dengan mujtahid yang menjelaskan agama itu. Akan tetapi dalam bahasa Urdu atau Persi, kata madzhab mempunyai arti yang lebihluas lagi.
  2. “Pada hari ini Aku sempurnakanuntuk kamu agama kamu, dan Aku lengkap-kannikmatKu kepada kamu, dan Aku pilihkan untuk kamIslam sebagai agama” (5:3).“Sesungguhnya agama yangbenar menurut Allah ialah Islam” (3:18).
  3. Sebelumnya dan pula di sini,Ia menamakan kamu Muslim”(22:78), kata sebelumnyabertalian dengan ramalan, sedang kata di sina bertalian dengan Qur’an Suci.
  4. “Aku adalah yang pertama di antara kaum Muslimin”(6:164).
  5. “Dan Ibrahim memberi wasiyat dengan itu kepada para puteranya, dan (pula) Ya’qub: Wahai para puteraku, sesungguhnya Allah telah memilih agama ini untuk kamu, maka janganlah kamu mati, kecuali kamu Muslim (2:132). “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Taurat, dan di dalamnya terdapatpetunjuk dan cahaya. Dengan ini para Nabi yang berserahdiri sepenuhnya (aslamu), mengadili perkaraorang-orang Yahudi” (5:44).
  6. Islam artinya masuk dalam salm; kata salm dan silm dua-duanya berarti damai (R). Dua perkataan ini digunakanoleh Qur’an Suci dalam arti damai, lihatlah 2:208 dan 8:61.
  7. “Menurut hukum syara’, Islam ada dua macam: (1) Mengucap Kalimah Syahadat dengan lisan ... baik disertai iman (kesadaran) dalam hati atau tidak ... (2) di atas iman, yaitu mengucap Kalimah Syahadat, disertai dengan iman (kesadaran) dalam hati, dan melaksanakan itu dalam perbuatan, dan berserah diri sepenuhnya kepada Allah dalam hal apa saja yang Ia jadikan dan Ia putuskan”(R).
  8. Suatu bangsa yang berpecah-belah (seperti bangsa Arab) sukar sekali diper-temukan, sampai tiba-tiba terjadilah sesuatu yang luar biasa. Seorang yang dengan kepribadiannya dan pengakuannya mendapat pimpinan dari Tuhan, bangkit dan melaksanakan sesuatu yang mustahil, yaitu mempersatukan golongan yang saling bertempur.(The Ins and Outs of Mesopotamia, hal.99)
  9. J.H.Denison,Emotion as the Basis of Civilization, hal. 265-268).
  10. Idem hal. 269.
  11. Seperti yang dirumuskan dalam buku Emotion as the basis of Civilization, hal. 506.

Pramuka-07

Kami membina, mendidik dan mendampingi generasi muda putra-putri pertiwi untuk hantarkan mereka raih mimpi setinggi Asa, Walau tak sebesar debu, semangat pengabdian kami : berkontribusi mewujudkan kehidupan masyarakat dunia yang 'Damai Santun, Trampil dan Humanis', melalui para pembina, pendidik pada seluruh tingkat satuan dan gugus depan diwilayah pembinaan Kwartir Ranting 20.07 Gerakan Pramuka Kec. Kedung Kab. Jepara, Jawa Tengah

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak